Thursday, April 24, 2008

Tukang Sayur, Idola Para Ibu

Waktu menunjukan pukul 11.00 di daerah Gading di rumahnya Mendy. Sudah saatnya bagi Astrid dan Mendy beranjak dari sofa dan mencari seseorang untuk diwawancarai . Ya, kalau jodoh memang tidak pergi kemana. Baru saja keluar dari rumah , kami langsung bertemu dengan Mas Purwanto si Tukang Sayur . Dan inilah hasil wawancara kami di tengah hari yang mendung .

Mendy & Astrid (MA) : “ Selamat siang, Pak!”

Mas Purwanto (MP) : “Eh iya, siang, dek!”

MA :“Boleh minta wawancara sebentar ga, Pak? Untuk tugas sekolah ni.”

MP :”Oh,ia boleh saja.”

MA :”Namanya siapa ,Pak ?”

MP :”Purwanto.”

MA :”Umurnya berapa,Pak? Sepertinya masih muda nih.”

MP :”24 (sambil tersenyum – senyum)”

MA :”Bapak asalnya darimana?”

MP :”Dari Jawa Timur."

MA :”Oh, terus kenapa mau ke Jakarta, Pak? Sejak kapa?

MP :”Iya,mau usaha aja di Jakarta , baru kok dari 2001 kemarin .”

MA :”Sudah berkeluarga, Pak?”

MP :”Ya,belum(sambil senyum-senyum lagi).”

MA :”Sejak kapan jadi tukang sayur?”

MP :”Baru kok, tahun ini bulan 3 kemaren .”

MA :”Loh, terus sebelum jadi tukang sayur, Bapak kerja apa?”

MP :”Saya jadi kenek selama 5 tahun .”

MA :”Suka dukanya apa ,Pak?”

MP :”Sukanya pikiran tenang karena kalau tidak habis,kan untuk kita sendiri .”Dan dukanya kalau harga di pasar naik , kan disini susah juga dijualnya .”

MA :”Wah iya ya, Pak, betul juga. Bapak biasanya beli bahan–bahannya dimana?”

MP : “Di pasar Pulogadung.”

MA : "Loh belanjanya kapan, Pak? Siap-siap dangang dari jam berapa?"

MP :"Belanja mah malem, jam 2.Kalo siap-siap, saya dari jam setengah 7 juga udah siap."

MA :”Modalnya berapa ,Pak?”

MP :”Dari awal buka usahanya? 700.000 , tapi itu hanya sayuran saja .Kalau ditambah ikan bisa 1juta lebih ."

MA :”Oo.. Kalo pendapatan sehari – hari berapa, Pak?”

MP :”Kira-kira 40.000 – 50.000 .”

MA :”Cukup tidak untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari ?”

MP :”Yah,kalau dibilang cukup sih tidak.Tapi kitakan harus mensyukuri apa yang telah kita dapatkan .”

MA :”Susah tidak ,Pak bekerja seperti ini?”

MP :”Yah,susah – susah gampang, kan ada saingannya juga .”

MA :”Iya ya, Pak banyak saingannya. Biasanya rute dagang darimana ke mana?”

MP :”Dari puan – lilin – gading indah – balik puan.”

MA :”Oh, balik ke puan gitu yah,Pak. Oh iya, harapan Bapak kedepannya apa ,Pak?

MP :”Wah,maksudnya apa ya?”(sambil tersenyum – senyum)

MA :”Harapan untuk saat ini ,kira-kira apa,Pak?”

MP :"Yah banyak sih, Dek"

MA :"Yang paling diidamkan deh Pak saat ini."

MP :”Yah,karena saya masih pemula , keinginannya saat ini hanya ingin mempunyai pelanggan saja .”

MA :”Ok,deh .Pak. Terima kasih. Eh iya, boleh minta foto ga ,Pak?”

MP :”Wah,jangan-jangan saya malu.”

MA :”Wah,gapapa,Pak.Kan ini sebagai bukti kalau kita mengerjakan tugas ,Pak.”Boleh,Pak?”

MP :”Ya,sudah.Bolehlah.”

Lalu kami berfoto bersama dan kita berterimakasih kepada Mas Purwanto . Kami berharap semoga dagangannya cepat laris .Amin


Astrid dan Mendy

X.2 / 5 dan X.2 / 18

No comments: