Tuesday, April 22, 2008

Refleksi Roselini X-2/22

Wawancara yang telah saya dan teman saya (Jessy) lakukan dengan seorang tukang sampah telah membuka hati saya dan menyadarkan saya atas kehidupan saya. Seringkali saya tidak mensyukuri hidup saya, bahkan tak jarang saya mengeluh pada Tuhan karena cobaan yang saya alami. Padahal cobaan tersebut tidaklah seberat seperti cobaan yang dihadapi banyak orang di luar sana. Kita semua tahu bahwa masih banyak sekali orang yang menderita di luar sana, mereka yang hidup serba berkekurangan dan “orang-orang kecil” yang terus berjuang untuk mempertahankan eksistensi mereka di dunia ini. Tentunya mereka-mereka ini menghadapi cobaan dan masalah yang lebih berat dibandingkan yang saya hadapi. Mereka tak pernah berhenti berjuang untuk mempertahankan hidup mereka, bekerja keras demi keluarga mereka untuk mencari sesuap nasi yang bisa memperpanjang kehidupan mereka. Setelah melihat hal-hal tersebut, hati saya mencelos. Padahal, saya termasuk orang yang cukup beruntung di dunia ini. Kehidupan saya masih tercukupi dengan baik, saya bisa makan enak tiap hari, menikmati kehangatan rumah, menikmati pendidikan di sekolah dan masih banyak lainnya. Tetapi, terkadang saya masih suka mengeluh karena hal yang sepele. Seringkali saya mengeluh karena tugas sekolah yang terlalu banyak, nilai ulangan yang kurang bagus, berbagai macam keinginan yang tak bisa dikabulkan orang tua dan lainnya.
Setelah wawancara tersebut, saya mencoba mengintrospeksi diri. Lihatlah ke luar... Masih banyak yang lebih menderita dibandingkan dirimu sendiri. Tetapi, hanya karena cobaan kecil engkau saya menyerah dan mengeluh. Seharusnya saya juga bisa seperti mereka, walaupun dirudung banyak masalah, tetap berusaha untuk bangun dan memandang lurus ke depan. Bukankah kau masih mempunyai dua kaki dan tangan yang utuh? Mereka yang cacat saja bisa berjuang dan mencoba mempertahankan hidup mereka. Mereka yang dirudung kemiskinan tetap mau melakukan pekerjaan apapun dan berusaha dengan sebaik mungkin. Tetap berusaha keras karena hanya dengan usaha dan perjuanganlah kita dapat mencapai sesuatu. Tekad dan semangat untuk terus maju juga menjadi salah satu senjata kita untuk menghadapi berbagai masalah di masa depan. Kita juga tidak boleh lupa, bahwa ternyata peran mereka juga sangat penting dalam kehidupan kita. Seperti tukang sampah, tanpa tukang sampah, siapakah yang akan memungut sampah dan menjaga agar lingkungan kita bersih dari sampah? Tanpa sadar, setiap orang memiliki peran mereka masing-masing yang harus dijalani untuk menjaga agar roda kehidupan ini terus berputar. Oleh karena itu, kita juga jangan cepat menyerah akan sesuatu. Kita harus berjuang dan berusaha untuk menyelesaikan segala masalah kita tanpa keluhan sedikit pun. Kita bisa menjadikan ”orang-orang kecil” yang pantang menyerah tersebut sebagai salah satu panutan kita. Tetap bersyukur pada Tuhan atas segala yang telah Ia berikan pada kita dan menjalani kehidupan kita sebaik mungkin. Hidup kita masih tergolong beruntung dan berkecukupan. Tetapi, jangan sampai hal ini membuat kita sombong dan lupa diri. Kita harus tetap rendah hati dan menjalankan peran kita sebagai manusia ciptaan Tuhan sebagaimana mestinya. Saya amat bersyukur, karena wawancara tersebut telah menyadarkan saya. Saya harus lebih bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan dan berjuang untuk mempertahankannya.

Oleh: Roselini X-2/22

No comments: