Hidup dan tinggal di
Mbak Lina adalah pramuwisma. Sudah lama ia tinggal terpisah dengan orang tuanya, apalagi setelah bekerja sebagai pramuwisma. Ia di Jakarta, sedangkan orang tuanya tinggal di Brebes, di tengah-tengah pulau Jawa alias di Jawa Tengah. Di usianya yang masih muda, yaitu 19 tahun, ia sudah harus bekerja keras. Dengan gaji pas-pasan sebesar Rp 400.000,00 sebulan, selain untuk menghidupi dirinya sendiri, ia masih harus menjadi tulang punggung keluarganya. Setengah dari penghasilannya diberikan pada orang tuanya. Meskipun mengaku pas-pasan bahkan kurang, Mbak Lina tetap bersyukur dengan pekerjaan dan penghasilan yang diterimanya itu. Ia mengaku mendapat berbagai pengalaman baru selama bekerja di beberapa tempat, mulai dari toko jam, pabrik, restoran, dan pendaratan terakhir ya sebagai pramuwisma ini. Yang paling berkesan salah satunya adalah di pabrik plastik, walaupun mungkin penghasilan di pabrik itu tidak mencukupi, namun ia tetap mengambil sisi positifnya di mana ia mendapat banyak teman baru. Sebagai pramuwisma pun ia tidak menyesal, sedih, ataupun kecewa, malah ia senang karena mendapat pelajaran untuk mengurus berbagai keperluan rumah tangga. Ia tetap menjalani pekerjaannya dengan senang dan senyum setiap saat, walaupun sempat ada tragedi ‘kepleset’ di kamar mandi yang membuatnya terluka dan agak-agak sedih karena sakit..
Semua orang pasti punya harapan, begitu juga mbak Lina yang suka senyum-senyum ini. Tidak lain tidak bukan, harapan utamanya….Naik Gajiiii!!!Aminn….Ayo mbak..Semangat..Maju terus pantang kepleset..ting ting ting,…
Senyum Mbak Lina ditemukan dan ditangkap mata oleh :
Jesslyn X2-11 Kelly X2-12
No comments:
Post a Comment