Saturday, April 26, 2008

Refleksi Annisa Nadhila x2/3

Hasil wawancara kami dengan ibu Soimah membuat saya sadar dan bersyukur pada Tuhan pada semua yang telah dia berikan pada saya. Saya bersyukur karena saya telah diberikan pendidikan yang terbaik tanpa harus memikirkan yang lainnya. Terkadang kita tidak bisa mensyukuri nikmat pendidikan yang telah diberikan Tuhan. Terkadang kita sering menyianyiakan pendidikan padahal diluar sana masih banyak yang sangat membutuhnkan pendidikan itu, maka kita sebagai orang yang bisa mengenyam pendidikan harus bersyukur dan menjalankannya dengan baik.
Dari wawancara kemarin saya juga menyadari kasih sayang seorang Ibu yang rela memberikan apapun dan melakukan apapun demi anak-anaknya. Seperti Ibu Soimah, dia rela bekerja di Jakarta, jauh dari anak-anaknya. Ia harus bekerja siang dan malam tanpa letih di usianya yang semakin tua hanya demi pendidikan anak-anaknya. Ia membuat saya sadar bahwa orang tua kita bekerja keras, banting tulang demi pendidikan kita. Orang tua kita hanya menginginkan melihat anak-anaknya menjadi sukses dan berhasil di masa yang akan datang. Pengorbanan seorang Ibu untuk anak-anaknya tidak dapat terbayarkan sampai orangtua bisa melihat kita sukses di masa yang akan datang.
Seorang Ibu, orangtua akan melakukan apa saja demi melihat anak-anaknya berhasil di masa depan. Bersyukurlah karena orangtua kita sudah berkorban untuk kita dan buat merekabangga akan kita di masa yang akan datang agar pengorbanan mereka tidak sia-sia.

No comments: