Saturday, April 26, 2008

Aku dan Penjual Nasi Pecel

Ketika mendatangi tempat Yanti berjualan pecel dan mewawancarainya, terlintas dalam benak saya, apa yang bisa saya lakukan untuk membantunya? Saya sudah sepantasnya membantunya - tapi apa yang dapat saya lakukan? Tetapi, setelah saya renungkan kembali, sementara saya tidak dapat membantu banyak dalam kehidupannya, ia telah banyak membantu saya mendapat berbagai pelajaran.

Banyak yang dapat saya pelajari darinya, antara lain adalah bahwa setiap orang selalu mempunyai impian, dan untuk membuat impian tersebut menjadi nyata bukanlah hal yang mudah. Banyak rintangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan impian tersebut - entah keadaan sekitar yang tidak memungkinkan maupun keadaan diri sendiri yang tidak memungkinkan. Namun, sebesar apapun impian kita, bukan berarti keadaan kita saat ini tidaklah menyenangkan. Justru kita haruslah dapat memaknai dan mensyukuri keadaan yang ada saat ini, karena saat ini tidak mungkin terulang kembali. Saya juga belajar untuk peduli dan berani berkorban demi orang lain - salah satu hal yang sulit untuk dilakukan. Sebab tidak semua hal berjalan sesuai dengan yang kita inginkan, dan karena itu, sekali waktu kita harus mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Hal terpenting yang saya pelajari dari Yanti adalah berserah kepada Tuhan, sebab sejauh apapun manusia merencanakan, semua hal kembali ke tangan Tuhan yang menentukan jalannya hidup kita. Bukan berarti
lantas kita hanya duduk diam menunggu semua terjadi, karena Tuhan lebih menyukai umat-Nya yang mau berusaha.

Oleh : Lita X2/13

No comments: